Nganjuk, 16 Mei 2025 – Kongres BEM PTNU: Menyatukan Gagasan, Menguatkan Pergerakan Mahasiswa Nahdlatul Ulama
Kongres Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) bukan sekadar forum seremonial—ia adalah panggung konsolidasi intelektual dan pergerakan mahasiswa NU di seluruh Indonesia. Di tengah dinamika bangsa yang terus berubah, mahasiswa PTNU hadir sebagai kekuatan moral dan sosial yang membawa semangat Islam Ahlussunnah wal Jama’ah dalam wajah progresif dan solutif.
Kongres ini menjadi ruang strategis untuk menyatukan langkah, memperkuat ideologi kebangsaan, serta menyuarakan aspirasi mahasiswa NU terhadap isu-isu nasional maupun keumatan. Melalui dialog, sidang pleno, serta forum rembuk gerakan, kongres membuktikan bahwa mahasiswa NU tidak hanya peduli pada problem internal kampus, tapi juga aktif merespons persoalan publik secara kritis dan konstruktif.
Membangun Gerakan Intelektual dan Kultural
Kongres BEM PTNU bukan hanya ajang politik kampus—lebih dari itu, ini adalah gerakan kebudayaan dan intelektual. Mahasiswa sebagai kader Nahdliyin dituntut untuk tidak hanya paham kitab kuning, tetapi juga sigap membaca “kitab realitas sosial” yang sedang berkembang. Oleh karena itu, forum ini mempertemukan berbagai latar belakang disiplin ilmu, lokalitas, dan narasi ke-NU-an dalam satu semangat: berkhidmat untuk umat, bangsa, dan kemanusiaan.
Sebagaimana ditekankan oleh banyak tokoh NU, mahasiswa adalah “jembatan antara langit dan bumi”—menjadi penghubung antara nilai-nilai keilmuan dengan praktik-praktik sosial yang membumi. Dalam konteks itu, Kongres BEM PTNU adalah tempat merumuskan arah gerakan mahasiswa NU yang tidak sekadar reaktif, tetapi juga strategis dan transformatif.
Menuju BEM PTNU yang Mandiri, Visioner, dan Berdaya Saing
Kongres ini juga bertujuan memperkuat kelembagaan BEM PTNU secara nasional: membangun sistem kerja yang terstruktur, memperkuat jaringan antar kampus, dan menyusun platform gerakan yang adaptif terhadap tantangan zaman. Dengan semangat ukhuwah Islamiyah, wathaniyah, dan insaniyah, mahasiswa PTNU siap menjadi motor perubahan yang menjunjung nilai-nilai toleransi, kebhinekaan, dan keadilan sosial.
Melalui kongres ini, mahasiswa NU tidak hanya berbicara tentang masa depan mereka, tetapi juga tentang masa depan Indonesia. Sebab dalam sejarahnya, NU tidak pernah absen dari panggung perjuangan bangsa—dan kini giliran generasi mudanya mengambil estafet perjuangan itu dengan gagasan segar dan semangat perubahan.
