Kamis, 27 Juni 2024 — BEM STAI KH. Zainuddin Mojosari periode 2023-2024 mengevaluasi program kerja periode kabinet Gala Bimantara, yakni Rapat Koordinasi bulanan. Acara ini diadakan di ruang BEM Lantai 1 STAI KH. Zainuddin Mojosari yang berupa rapat koordinasi antar divisi dalam kementerian BEM STAIZ.
Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 09.00-13.30 WIB di ruang BEM Lantai 1 STAI KH. Zainuddin Mojosari ini dibuka dengan sambutan dari Presiden BEM STAIZ Farichatul Ainilluthfiya. Pada sambutannya, Ia menyampaikan target-target yang ingin dicapai. Salah satunya, mendongkrak kembali jumlah program kerja dari masing-masing Kementrian yang masih belum berjalan mulai awal BEM menjabat sampai sekarang . Ia juga memotivasi peserta rapat untuk saling berkoordinasi dalam setiap kesempatan dan saling mendukung satu sama lain.
Acara inti dari agenda ini adalah presentasi program kerja dari masing-masing Kementrian, kemudian dilanjutkan dengan diskusi membahas permasalahan-permasalahan ataupun kendala apa saja yang menyebabkan tidak berjalannya program kerja dengan lancar.
“Dalam perjalanan kegiatan program kerja, kami menghadapi berbagai kendala yang tak terelakkan. Pertama, koordinasi antar berbagai pihak masih menjadi tantangan utama. Kedua, keterbatasan sumber daya, baik itu tenaga kerja maupun dana. Ketiga, tingkat partisipasi mahasiswa dalam program ini juga masih perlu ditingkatkan. Kesadaran akan pentingnya peran serta dalam menjaga keamanan dan ketahanan sosial di lingkungan kampus belum merata. Meskipun demikian, kami tidak akan menyerah. Kendala-kendala ini justru menjadi tantangan yang memotivasi kami untuk terus berinovasi dan mencari solusi terbaik.” tutur Elok Nurul azizah sebagai anggota Menteri SosHanKam BEN STAIZ.
Mengetahui hal itu peserta dalam rapat ini yang berjumlah 27 orang berusaha untuk bersama-sama mencari solusi dari setiap masalah yang dikemukakan.
Latifatul Fauziyah, wakil presiden BEM STAI KH. Zainuddin Mojosari mengakui bahwa itu bukan pekerjaan yang mudah. Namun, bukan tidak mungkin untuk melakukan perubahan secara perlahan. “Kita harus memulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu, baru kita tularkan pada orang-orang sekitar,” tuturnya pada forum diskusi.
Uniknya, pada sesi diskusi, peserta tidak duduk membentuk barisan, melainkan sebuah lingkaran untuk mempermudah komunikasi dan mencairkan suasana. Dari kegiatan ini, terlahir semangat untuk bergerak bersama menuju BEM STAIZ yang lebih berprestasi, unggul, dan memiliki jiwa kompetitif yang sehat. Hal ini disampaikan oleh Farichatul Ainilluthfiya selaku Presiden BEM STAIZ “Dari lingkaran ini, ya, kita mendapatkan amunisi untuk berjuang lagi. Semangat lagi,” ujarnya.